Blog Inspiratif, Informatif dan Proaktif

Sejarah Tukar Kostum Dalam Sepakbola

Share on :
Habis lihat sport one jadi ingin bmenulis tentang sejarah tukar kostum di sepakbola.  Jika anda sering menonton  pertandingan sepakbola pasti anda sering melihat para pemain saling tukar kostum selesai pertandingan. Hal ini rutin dilakukan pemain kedua klub yang bertanding. Ya untuk olahraga ini yang sering saya lihat gak tahu deh apakah basket jug ada tukar kostum setelah selesai bertanding. Tapi tahukah anda sejak kapan tradisi unik ini dilakukan pemain?

DI masa jayanya, Pele, legenda sepakbola asal Brasil, ibarat magnet. Aksi-aksinya di lapangan selalu memukau penonton maupun pemain lawan. Dengan lincah dia mengocek bola dan berkelit dari hadangan pemain lawan. Tapi, usai pertandingan, tak selalu mudah baginya untuk meninggalkan lapangan sebelum memberikan apa yang paling melekat pada dirinya: kaos.

Di level liga, Pele selalu menjadi buruan para pemain lawan. Ketika merumput di klub New York Cosmos di Liga Sepakbola Amerika Utara, setelah bermain selama 18 musim di klub Santos, semua pemain ingin bertukar kaos dengan Pele. Saking banyaknya Cosmos harus memberikan kaos Pele kepada semua pemain lawan usai pertandingan.“Pele adalah daya tarik utama. Kadang-kadang kami harus membawa 25 sampai 30 kaos untuk setiap pertandingan. Jika tidak, kami tak akan pernah keluar dari stadion dalam keadaan hidup,” ujar Gordon Bradley, pelatih Cosmos pada 1971-1975 dan 1977, seperti dikutip www.fifa.com.







Tukar-menukar kaos yang paling dikenang terjadi antara Pele dan kapten legendaris Inggris Bobby Moore di akhir pertandingan final Piala Dunia di stadion Jalisco, Guadalajara, Meksiko, 7 Juni 1970. Ketika itu Brasil menang 1-0 lewat gol Jairzinho.“Ini sebagai tanda saling menghormati. Meski bukan yang pertama, momen ini membuat tukar-menukar kaos populer dalam sepakbola modern,” tulis Daryl dalam “World Cup Moments: Pele and Bobby Moore Swapping Shirts in 1970”,www.worldcupblog.org.




FIFA lewat tulisan “Swapping Shirts and Anecdotes”, menyebut tukar-menukar kaos antarpemain sudah dilakukan pada 14 Mei 1931 saat pertandingan persahabatan antara Prancis lawan Inggris di Colombes, Paris. Tim Prancis meminta kaos tim Inggris untuk merayakan kemenangan mereka, 5-2. Tapi ia mulai menjadi tradisi sejak Piala Dunia 1954 di Swiss. Tentu saja ini bukan ketentuan wajib. Setiap pemain boleh saja menolak bertukar kaos. Yang aneh kalau pelatih melarang pemainnya bertukar kaos. Pelatih Inggris Alf Ramsey melarang keras pemainnya bertukar kaos dengan pemain Argentina setelah pertandingan babak perempatfinal Piala Dunia di Wembley, Inggris, 23 Juli 1966.

Dalam 100+ Fakta Unik Piala Dunia, larangan itu bermula ketika Roberto Perfumo menjatuhkan seorang pemain Inggris dari belakang. Wasit Rudolf Kreitlein siap bertindak ketika Antonio Rattin, kapten tim nasional Argentina, datang dan memprotes dengan isyarat-isyarat tertentu kepada wasit. Tiba-tiba saja, wasit asal Jerman Barat itu mengusir Rattin dari lapangan. Merasa tak berdosa, Rattin bertahan di lapangan. Dia baru keluar setelah beberapa ofisial FIFA, di antaranya Ken Aston, dan polisi turun tangan. Saat meninggalkan lapangan, sempat-sempatnya dia mengelap tangan ke bendera di sudut lapangan dan duduk di ujung karpet merah yang menuju ke bangku Ratu Elizabeth.

Perilaku Rattin dan tim Tanggo membuat pelatih Inggris geram. Seusai pertandingan, Ramsey masuk ke lapangan dan mencegah George Cohen bertukar kaos dengan Perfumo. Ramsey berkata: “We don’t swap shirt with animals!”. Dalam sebuah wawancara Ramsey berkata: “Permainan sepakbola kami yang bagus akan keluar saat berhadapan dengan tim yang datang untuk bermain, bukan berlaku seperti binatang.”





Ya itu sekelumit cerita tentang hal yang cukup unik dalam funia sepakbola. Kalau di ISL sudah keburu tawuran jadi gak ada tukar kostum hehehe. ya semoga bermanfaat untuk anda

source:kaskus