![]() |
Source:Google.com/image |
Saat saya masih duduk di sekolah menengah 4 tahun yang lalu, saya merupakan remaja mushola yang aktif sholat berjamaah di Mushola kecil di dekat tempat tinggal saya di Gresik. Ada 3 sekawan yang selalu datang sholat di Mushola kecil tersebut, yakni saya sendiri, Hisom dan Maimun. kami bertiga bisa mengisi shof paling belakang yang berada di Mushola itu. Pada saat menjelang bulan Ramadhan kami sudah sering mendengar keluhan beberapa orang tentang lamanya sholat Tarawih berjama'ah di mushola ini. Maklum Imam di Mushola ini sudah cukup lanjut usia, Ustadz Khusyairi namanya. Beliau menjadi Imam sudah 15 tahun di Mushola kami.
![]() |
Source: Google.com/image |
Memang untuk Ukuran pemuda seperti kami "terlalu lama" dengan sholat tarawih sebanyak 20 Rakaat. Wacana pergantian imam pun dilakukan beberapa pengurus masjid termasuk saya dan beberapa masyarakat sekitar. Setelah menemukan orang yang tepat untuk mengimami sholat tarawih, saya dan ustadz Mahmud langsung berangkat ke rumah ustadz Khusyairi. Pada awalnya kami menjelaskan niat kami untuk mengganti beliau sebagai Imam Mushola kami sangat gugup bahkan untuk meminum teh yang di sajikan oleh ustadz Khusyairi pun langsung saya minum habis :D maklum haus. Pada awalnya Ustadz Khusyairi tidak mau untuk digantikan. Setelah saya jelaskan dengan rumus panjang X Lebar = Luas beliau tetap bersikukuh akan mengimami sholat Tarawih. Okai. kami memaklumi. Kami pulang tanpa hasil.
Jreeeng... Malam pertama sholat tarawih seperti biasa padat merayap bahkan sebagian harus sholat di teras mushola. No Problem kita tetap khusyuk sholat. Hari pertama memang tidak ada masalah tapi sebagian teman-teman saya sudah ada yang pindah di mushola seberang kampung, katanya sih untuk mempercepat waktu karena waktu adalah uang. ya, ya saya faham saya juga faham maksud dengan teman-teman. Mulai hari kedua langsung saja maju 1 shof, entah karena jamaahnya kekenyangan hingga malas tarawih? atau banyak jamaah yang pindah mushola? hingga hari ke 7 semakin banyak jamaah yang meninggalkan mushola kami itu.
![]() |
Source: Google.com/image |
Saat hari ke 7 karena semakin sepi jamaah, ustadz khusyairi pun mualai faham maksud saya dan beberapa pangurus mushola lain kenapa kami ingin mengganti beliau sebagai imam tarawih dengan orang lain. Mulai dari jamaah yang semakin sepi, dan beliau sendiri pun merasa tidak kuat untuk mengimami tarawih dengan 20 rakaat. Ting-tong Lampu hijau untuk saya yang berhasil merekrut salah seorang teman untuk menjadi imam yang saya lakukan bebrapa waktu yang lalu.
Malam harinya pas beliau langsung jadi imam di mushola. Uuups tapi sebelum sholat tarawih di mulai Ustadz Khusyairi melakukan sholat gerhana yang sebelumnya tidak memberitahu jamaah yang lain. sontak kami kaget dan bertanya-tanya? lo kenapa sholat lagi? padahal sholat ba'diyah sudah selesai? kami pun menunggu beliau sholat sendirian dan terpongoh-pongoh melihat beliau sholat. Setelah selesai ternyata beliau menjelaskan bahwa beliau baru saja sholat Gerhana.
Oke, Era baru telah di mulai Ustadz muda yakni Ustadz Farid menjadi Imam sholat Tarawih. Ustadz Farid membaca dengan kecepatan tinggi, sontak kami langsung berdiri untuk langsung sholat. Biasanya kalau ustadz Khusyairi kami menunggu sambil dudul-duduk sampai surat Alfatihah selesai dibaca heheheh... dengan bacaan yang sangat cepat bahkan tidak memberikan kami kesempatan untuk membaca bacaan sholat karena terlalu cepat.
Oke, Era baru telah di mulai Ustadz muda yakni Ustadz Farid menjadi Imam sholat Tarawih. Ustadz Farid membaca dengan kecepatan tinggi, sontak kami langsung berdiri untuk langsung sholat. Biasanya kalau ustadz Khusyairi kami menunggu sambil dudul-duduk sampai surat Alfatihah selesai dibaca heheheh... dengan bacaan yang sangat cepat bahkan tidak memberikan kami kesempatan untuk membaca bacaan sholat karena terlalu cepat.
Beberapa jamaah ada yang salah melakukan gerakan termasuk kami. Hisom langsung sujud tanpa rukuk dan i'tidal, ada yang rukuk langsung sujud tidak pakai i'tidal, ada yang tertawa di belakang klarena melihat jamaah lain salah gerakan hingga batal. :D . Dengan power speed yang berbeda dengan ustadz Khusyairi ternyata kami lebih basah kuyup karena melakukan gerakan sholat yang mirip olahraga dengan tempo yang cepat.
Sudah Mushola panas karena kurang ventilasi plus gerakan yang sangat cepat menambah sauna ala Mushola semakin panas. Hari kedua ustadz Farid menjadi imam ternyata ada lonjakan traffic dari masyarakat untuk mencoba kecepatan sholat ustadz Farid. yang sebelumnya sholat di mushola seberang kampung sekarang balik kucing ke mushola kami. Dengan nada menyindir, saya bertanya kepada mereka, "Lho? koq balik lagi kesini?" "iya aku ingin merasakan kecepatan F1 disini, dulu kan masih becak" jawabnya.
![]() |
source:google.com/image |
Alhamdulillah dengan bergantinya era becak menjadi F1 ternyata mengundang banyak orang untuk berjamaah lagi di mushola kami, terdengar aneh memang masyarakat kita ternyata lebih memilih sholat dengan kecepatan tinggi ehheheheh. Nah untuk mengatasi hawa yang panas ada seorang donatur yang menyumbangkan AC untuk Mushola kami. Dan Mushola kami pun sekarang tidak pernah sepi dari Jamaah.