Bagi bagian sebagian mahasiswa kuliah sambil kerja memiliki kesulitan tersendiri. Karena kita harus bisa membagi dan mengatur waktu kita. Pada saat saya pertama kuliah dulu saya juga sudah punya keinginan untuk sambil kerja karena ingin mempunyai uang tambahan tanpa meminta kepada orangtua. Untuk semester pertama pasti mahasiswa akan kesulitan membagi waktu karena belum bisa menyesuaikan diri dengan waktu kuliah.
Kuliah sambil kerja satu sisi mengenyam pendidikan menjadi bagian dari kebutuhan untuk mampu bersaing dengan generasi muda lainnya. Sementara, kuliah membutuhkan biaya yang sangat mahal. Tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk menjalani 2 kegiatan berbeda pada waktu yang sama. Dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk dapat menjalani keduanya secara bersamaan dan memberikan hasil yang baik. Lantas, bagaimana mangatur waktumu agar pekerjaan tidak mengganggu kuliah maupun sebaliknya?
1. Sesuaikan waktu kuliah dengan jam kerja.
Saat ini, sudah banyak kampus yang menawarkan fasilitas S-1 bagi karyawan dengan beragam pilihan jurusan. Jika merasa waktu kuliah terlalu malam, kamu dapat mencoba mengambil kelas pada hari libur (weekend), yaitu Sabtu dan Minggu. Demikian pula bagi mahsiswa yang tengah bekerja. Atur dan sesuaikan waktu dan jam kuliah saat pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). Jangan sampai ada kuliah yang bentrok dengan jam kerja. Biasanya yang paling sering sih keja jaga warnet untuk cowok, dan guru les yang cewek. menurut pengalaman saya sih. kalu yang lain mungkin juga beda lagi.
2. Konsultasi dengan bos.
Saat ini, sudah banyak kampus yang menawarkan fasilitas S-1 bagi karyawan dengan beragam pilihan jurusan. Jika merasa waktu kuliah terlalu malam, kamu dapat mencoba mengambil kelas pada hari libur (weekend), yaitu Sabtu dan Minggu. Demikian pula bagi mahsiswa yang tengah bekerja. Atur dan sesuaikan waktu dan jam kuliah saat pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). Jangan sampai ada kuliah yang bentrok dengan jam kerja. Biasanya yang paling sering sih keja jaga warnet untuk cowok, dan guru les yang cewek. menurut pengalaman saya sih. kalu yang lain mungkin juga beda lagi.
2. Konsultasi dengan bos.
Hal ini harus dilakukan. Contoh kasus, ada jadwal kuliah penting yang jatuh pada waktu jam kerja. Karena sebelumnya tidak memberitahukan dengan jujur mengenai perkuliahan dijalani, maka kamu terpaksa berbohong tidak masuk kerja untuk mengikuti jadwal tersebut. Berbohong satu kali mungkin lancar, namun bagaimana jika kejadian tersebut terulang kembali? Jujurlah pada atasanmu mengenai jadwal perkuliahan yang dijalani. Jika, dia tidak memberikan dipensasi atas perkuliahan yang kamu jalani, maka itu saatnya bagimu untuk mengambil keputusan. Apakah meneruskan pekerjaan dan meninggalkan kuliah, atau mengutamakan kuliah dan merelakan pekerjaan tersebut?
3. Jalani hubungan baik dengan teman-teman di kampus.
Selain baik untuk memperluas jaringan, menjalin hubungan baik dengan teman-teman satu kelas di kampus akan berguna ketika kamu ketinggalan materi kuliah.
4. Buat komitmen dengan diri sendiri.
Menjalani dua peran sebagai karyawan dan mahasiswa adalah sebuah pilihan yang telah kamu ambil. Tidak perlu heran jika kamu mengalami rasa lelah berkali lipat dengan mereka yang hanya berstatus mahasiswa atau karyawan saja. Dari awal, buatlah komitmen dengan diri sendiri untuk menyelesaikan kuliah dengan nilai yang memuaskan dengan menggunakan biaya sendiri melalui gaji yang kamu terima.
5. Ingat tujuan awal
Ingat tujuan anda sebelumnya. Tujuan anda kuliah atau kerja? Seperti yang saya paparkan di atas membagi ke duanya sangat susah. Untuk itu pilihat terbaik ada di benak kamu.